Sekilas
Mengenai Jihad
(Intisari dari
tulisan Ibnul Qayyim al-Jauziyah, Zaadul Ma'ad, Juz 3, hlm. 6--12).
Jihad berasal dari kata Jahada,
jika masdarnya jahdun berarti usaha dan jika masdarnya juhdun
berarti kekuatan, sedangkan secara Istilah menurut Ar-Raghib adalah “Badlul
wush’I fi mudafaatil ‘aduwwi” (mengerahkan segala kemampuan dan kekuatan
untuk menghadapi musuh. Ciri identik bagi jihad adalah jika sudah terasa
kepayahan dalam melaksanakannya. (As-shan’ani dalam Subulus Salam)
Ibnu Qayyim al-Jauziyah
mendefinisikan jihad sebagai perjuangan menegakkan Islam dengan cara Islam.
Beliau membagi jihad ini menjadi 4 bagian. Adanya macam-macam jenis jihad ini
dapat dimaknai sebagai adanya berbagai urgensi untuk tiap masalah (tergantung
situasi dan kondisi), tapi sama sekali bukan berarti bahwa adanya yang lebih
penting atau bukan berarti melupakan atau meremehkan yang tidak begitu utama.
Dengan berbagai permasalahan yang dihadapi umat Islam dewasa ini, rasanya semua
jenis jihad yang ada menjadi penting untuk dikerjakan.
I. Jihad menundukkan hawa nafsu (meliputi 4 tahap).
1.
Berjihad dengan
mempelajari ajaran agama Islam demi kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Berjihad dengan
melaksanakan ilmu yang telah diperolehnya, karena ilmu tanpa amal adalah tidak
berarti, dan bahkan membahayakan.
3.
Berjihad
dengan menjalankan dakwah berdasarkan ilmu yang benar dan praktik nyata.
4. Berjihad
dengan menekan diri agar sabar terhadap cobaan dakwah berupa gangguan manusia.
Empat hal inilah makna yang terkandung dalam surah Al-Ashr, yang
kata Imam Syafii, seandainya Allah tidak menurunkan ayat lain kecuali Al-'Ashr,
niscaya surah Al-Ashr cukup bagi manusia.
II. Jihad melawan setan (meliputi 2 hal).
1. Berjihad
melawan pemikiran setan berupa syubhat dan keragu-raguan yang dapat merusak keimanan.
Perlawanannya adalah dengan keyakinan.
2. Berjihad
melawan setan yang membisikan agar terjerumus kepada syahwat hawa nafsu.
Caranya dengan sabar dan menahan diri dengan berpuasa. (Lihat As-Sajdah: 2).
III. Jihad melawan kaum kufar dan munafikin (melalui 4 tahap).
1.
Berjihad dengan
qalbu (hati).
2.
Berjihad dengan
lisan.
3.
Berjihad dengan
harta.
4.
Berjihad dengan
tangan.
Jihad melawan kaum kuffar lebih utama dengan tangan (kekuasaan),
sementara terhadap kaum munaqikin dilakukan dengan lisan.
IV. Jihad melawan kezaliman, kemungkaran, dan bid’ah (ditempuh
melalui 3 tahap).
1.
Berjihad dengan
tangan (kekuasaan) kalau mampu.
2.
Kalau tidak,
dengan lisan.
3.
Kalau masih
tidak mampu, maka terakhir dengan hati. (HR Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar