Pengertian islam
Kata Islam merupakan pernyataan kata nama yang berasal dari
bahasa arab aslama, yaitu
bermaksud “untuk menerima, menyerah, atau tunduk” Dengan demikian islam berarti
penerimaan dari dan penundukan kepada tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan
ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya dan menghindari politheisme.
Pengertian islam secara khusus adalah segala apa
yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana yang diturunkan Allah dalam
Al-Qur’an dan disampaikan oleh Nabi Muhammad dalam sunnahnya yang shahih/benar,
yang berupa perintah-perintah, larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk
kebahagiaan manusia di dunia dan kesejahteraan di hari kemudian/ akhirat[1]. Secara
Umum, Pengertian islam ialah segala apa yang diisyaratkan
oleh Allah dengan perantara para Nabi dan Rasulnya yang berupa
perintah-perintah, larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebahagiaan
manusia didunia dan kesejahteraan dihari kemudian/ akhirat.
Merujuk
pada “hadits jibril”[2]
yang menyatakan bahwa agama terdiri dari iman, islam dan ihsan. Artinya,
Islam adalah agama yang terdiri dari aqidah, ibadah, dan akhlaq. Maka fokus
utama kita dalam Islam adalah ketiga bidang tersebut.
Pengertian ekonomi
Pengertian ekonomi menurut bahasa Yunani adalah Oikos dan Nomos.
Oikos yang berarti rumahtangga dan nomos yang berarti peraturan. Ekonomi
adalah aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi,
pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Ekonomi secara umum atau secara
khusus adalah aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga[3].
Konsep
ekonomi Islam menempatkan individu sebagai mahluk yang mempunyai potensi religius. ekonomi
Islam menempatkan nilai-nilai Islam sebagai dasar pijakannya. Berbeda dengan
konsep ekonomi barat yang menempatkan
kepentingan individu sebagai landasannya.
Menurut
Hasanuzaman, ekonomi islam adalah "Suatu
pengetahuan dan aplikasi dari perintah
dan peraturan dalam syariah yaitu untuk
menghindari ketidakadilan dalam
perolehan dan pembagian sumberdaya material agar memberikan kepuasan manusia,
sehingga memungkinkan manusia melaksanakan tanggung jawabnya terhadap Tuhan dan
masyarakat”.
Pengertian kebangsaan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kebangsaan
mempunyai beberapa arti : ke·bang·sa·an n 1 ciri-ciri
yang menandai golongan bangsa: korban pesawat yang terbakar itu sudah
diketahui -nya; 2 perihal bangsa; mengenai (yang
bertalian dengan) bangsa: sejarah - Indonesia; 3 kedudukan
(sifat) sebagai orang mulia (bangsawan): bukan -nya melainkan
kelakuannya yang kita pandang; 4 kesadaran diri sebagai
warga dari suatu negara: memupuk rasa -;. Lebih
spesifik lagi kebangsaan diartikan sebagai ciri-ciri atau identitas yang
menandai asal bangsanya, atau golongan suatu bangsa[4].
Paham
kebangsaan bagi bangsa Indonesia merupakan suatu paham yang menyatukan berbagai
suku bangsa dan berbagai keturunan bangsa asing dalam wadah Kesatuan Negara
Indonesia. Dalam konsep ini berarti tujuan adalah formal yaitu kesatuan dalam
arti kesatuan rakyat yang menjadi warga Negara Indonesia ber-Pancasila, maka
nasionalisme Indonesia disebut juga dengan nasionalisme Pancasila yaitu
kebangsaan yang berdasar nilai-nilai Pancasila[5].
Islam, Ekonomi, Dan Kebangsaan
Tiga kata tersebut di atas dituliskan tanpa kolerasi yang
diharapkan, sehingga penulis berusaha
mencari keterkaitan dan kedudukan ketiga kata tersebut dalam sebuah kedudukan
yang dibangun satu sama lain. Maka tinjauan islam lebih komprehensif diantara
dua kata lainnya, karena di dalam islam ekonomi dan kebangsaan merupakan
pilar-pilar dalam menunjang terwujudnya islam.
Sejarah mencatat pada awal perkembangan Islam. Nabi Muhammad
memiliki kemampuan ekonomi yang memadai sebab beliau adalah seorang pedagang
yang sukses. Belum lagi sokongan pendanaan dari istri tercinta, Khadijah.
Kemudian bergabunglah konglomerat-konglomerat muslim lainnya semisal, Abu Bakar
As-shidiq, Usman bin Affan maupun Abdurrahman bin ‘Auf yang tidak ragu-ragu
menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka demi dakwah Islam.
Sedangkan bangsa sebagai kata dasar kebangsaan dalam istilah
modern, padanan katanya dalam al-Quran dapat kita temui dalam surat al-Hujurat;
13 dengan sebutan syu’uban yang
diartikan sebagai kumpulan yang lebih besar dari kabilah dan diberikan untuk
sebutan di luar Arab.
Dalam konteks pengertian dasar ketiga kata tersebut korelasi
yang dapat dirangkai sebagai benang merah adalah bahwa islam adalah dasar
pijakan bagi setiap pelaksanaan ekonomi yang menyelamatkan manusia dan hartanya
bukan hanya dalam kehidupan dunia tetapi menembus hingga akhirat kelak.
Pelaksanaan kebangsaan dalam arti kesadaran diri sebagai warga dari suatu Negara
dapat diimplentasikan dalam kegiatan ekonomi yang menguatkan kesadaran dan
kebanggaan diri menjadi warga Negara. Pelaksanaan ekonomi berdasarkan landasan
Islam bersifat menyelamatkan ketimbang pelaksanaan ekonomi berdasarkan landasan
liberal atau kapital. Hal ini dikarenakan setiap manusia mempunyai kebutuhan
yang tidak terbatas dengan pemenuhan yang terbatas. Sedangkan alternative pemenuhan kebutuhan harus selalu dilandasi
oleh ajaran islam yang berlaku bukan kepada tuntutan pemenuhan pasar semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar