Beribadah merupakan kewajiban manusia selaku hamba Allah SWT, Atas dasar nikmat dan kebaikan hidupnya di dunia dan akhirat maka manusia harus beribadah, namun jika kita merenungi segala bentuk ibadah yang telah kita lakukan, apakah pahala dari ibadah tersebut sudah cukup banyak ketimbang dosa kita? apakah pahala yang telah kita tabung selama ini cukup untuk menyelamatkan dari siksa api neraka? apakah cukup untuk memasukan kita surga ? dan apabila cukup, surga tingkat berapa tempat abadi kita?
Atas dasar renungan di atas, maka manusia harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :
1. Tujuan penciptaan manusia adalah hanya untuk beribadah, karena melalui ibadah lah pahala didapatkan
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (56)
56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(QsAdz-Dzariyat)
2. Ibadah harus didasari oleh keikhlasan, dan puncak dari keikhlasan dalam beribadah adalah mengharapkan balasan hanya dari Allah SWT.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (5)
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan meunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. 98:5)
Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya.Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya. (QS. 98:8)
إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ (7) جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ (8)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (QS. 98:7)Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya.Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya. (QS. 98:8
)
3. Manusia harus mencari pahala sebesar-besarnya melalui ibadah karena beberapa alasan :
a. Yang berlaku di Akhirat Kelak adalah pahala dari amal Shaleh
فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ (6) فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (7) وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (8) فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (9) وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (10) نَارٌ حَامِيَةٌ (11)
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dala kehidupan yang memuaskan. dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu .(yaitu) api yang sangat panas. (QS. 101:7-11)
b. Manusia tidak mengetahui bagaimana perbandingan Pahala kebaikan dan Keburukaannya
فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ (19) إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلَاقٍ حِسَابِيَهْ (20) فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (21) فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ (22)
Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata:"Ambillah, bacalah kitabku (ini)". Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai,dalam surga yang tinggi, (QS. 69:19-22)
وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ (25) وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ (26) يَا لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ (27) مَا أَغْنَى عَنِّي مَالِيَهْ (28) هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ (29) خُذُوهُ فَغُلُّوهُ (30) ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ (31) ثُمَّ فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ (32)
Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya dari sebelah kirinya, maka dia berkata:"Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku, Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu, Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaan dariku".(Allah berfirman):"Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya". Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. (QS. 69:25-32)
c. Tingkatan Nasib manusia di Akhirat ditentukan oleh pahala yang didapatnya.
d. Umur manusia Pendek dan terbatas
4. Cara Cerdas beribadah
a. Melaksanakan Ibadah dalam bentuk Afdholiahnya atau yang paling utama
من صلى العشاء في جماعة فكانما صلى نصف الليل من صلى الصبح في جماعة فكانما صلى في ليلة
“Barangsiapa yang shalat Isya berjama’ah maka ia seperti shalat setengah malam, dan Barangsiapa yang shalat Shubuh berjama’ah maka ia seperti shalat semalaman”(HR. Muslim 1409)
b. Berinvestasi dalam pahala sejak dini.
عن أبي هريرة، رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: "إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له"
Dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW, Ia Bersabda:” Apabila Anak Adam telah meninggal dunia, maka terputus segala pahala amalnya kecuali tiga hal : Shodaqoh Jariyyah, Ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendo’akannya” (HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar