(Kitab At-Tadzkiroh Bi Ahwali Mauta wa Umuri Akhirat/ Peringatan Tentang keadaan orang Mati dan urusan-urusan Akhirat/Imam Al Qurthubi)
Mengingat dan Mempersiapkan Kematian
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ
“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan” (HR. An Nasai no. 1824, Tirmidzi no. 2307 dan Ibnu Majah no. 4258 dan Ahmad 2: 292. Hadits ini hasan shahih menurut Syaikh Al Albani).
Imam As-Sudi Berkata mengenai surat Al Mulk Ayat 2 :
ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya...
Yang paling baik amalnya adalah yang paling banyak mengingat, mempersiapkan kematian dengan baik, juga paling besar rasa takut dan perhatian akan kematiannya.
Hal ini wajar karena setiap manusia akan merasakannya
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْت
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.
Penyebutan kata Setiap/semua menunjukkan tidak akan ada yang bisa menghindar dari kematian, namun dengan disebutkan semua membuat terasa ringan karena bukan hanya kita saja yang merasakan.
Sedangkan kata merasakan atau mencicipi menggambarkan bahwa kepedihan kematian hanya sebagian kecil dari siksa yang akan diterima, demikian pula kenikmatan kematian adalah bagian kecil dari kenikmatan yang akan diterima karena malaikat memperlihatkan selintas surga yang akan didiami orang-orang beriman.
Bandung, 24 Agustus 2024
Miftah Husni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar