Penyebutan
gerhana dalam bahasa hadits terdapat dua macam yaitu untuk matahari dan bulan. Gerhana
matahari disebut dengan kusuf artinya
berubah menjadi hitam atau gelap, sedangkan gerhana bulan disebut dengan khusuf yang berarti berkurang. Penamaan ini
berbeda karena sifat dari matahari dan bulan juga berbeda dalam al-Quran salah
satunya dapat terlihat pada surat Yunus
ayat 5 :
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ
نُوْرًا
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya
Penggunan Kalimat khusuf
untuk gerhana bulan seperti dalam surat Al Qiyaamah Ayat 8 di bawah ini
:
وَخَسَفَ الْقَمَرُ
dan apabila bulan telah
hilang cahayanya,
Namun penggunaan makna
disini ketika bulan hilang cahaya selamanya ketika terjadinya kiamat tidak
seperti gerhana yang hanya sebentar saja.
Maka
timbul pertanyaan bagi kita sebenarnya apa fungsi bulan bagi bumi Dan manusia,
berikut disampaikan menurut NASA Dari
Kompas. Com
1. Menjaga bumi pada
porosnya
Karena ada bulan, bumi
miring 23,5 derajat. Kemiringan poros ini menciptakan iklim yang pas bagi
kehidupan. Jika tak ada bulan, kemiringan bumi diperkirakan bisa mencapai 80
derajat.
2. Memberi waktu dan
penanggalan
Tarikan gravitasi dari
bulan menjaga rotasi bumi. Tanpa tarikan ini, bumi berputar lebih cepat
mengurangi waktu satu hari menjadi kurang dari 24 jam. Beberapa hal yang akan
terjadi secara nyata terpampang jelas jika Bumi berputar 2 kali lebih cepat
dari biasanya adalah:
- Anda akan bahagia
karena pulang kantor lebih cepat, tapi waktu gajian malah menjadi lebih
lama. Karena satu hari hanya 12 jam untuk Bumi berotasi pada porosnya,
namun perlu waktu hampir 60 hari atau lebih supaya Bulan bisa kembali ke titik
awal saat mengelilingi Bumi.
- Waktu tidur anda akan
lebih singkat, sebaliknya tren begadang akan menjamur seantero
Bumi. Mungkin tren ini cukup booming untuk 1 sampai 3 generasi
yang baru merasakan percepatan rotasi. Namun untuk generasi setelahnya, tren
akan menurun karena akan ada penyesuaian tubuh.
- Buat para wanita yang
sering cek timbangan, anda akan senang karena berat badanmu turun setengah
kilogram. Selain karena efek perputaran Bumi yang semakin cepat, lama
waktu dalam 1 hari juga mempengaruhi jam makan kita, anda belum tentu akan
makan sehari 2 kali, apalagi sehari 3 kali. Tambahan dari mbak Anisa
Eka Putri: "Gaya gravitasi akan bertambah dan masa otot manusia akan
bertambah karena menyesuaikan terhadap peningkatan gravitasi tersebut, dan gaya
lontar seperti kemampuan manusia melompat, burung terbang serta kendaraan udara
untuk mengudara akan semakin berkurang."
- Tidak ada waktu untuk
menonton televisi. Juga melihat ponsel dan segala aktivitas yang
menggunakan satelit. Karena satelit yang ada saat ini rotasinya disesuaikan
dengan Bumi, ketika Bumi berotasi lebih cepat, akhirnya satelit tersebut akan
susah menyesuaikan, dan perlu biaya ekstra mahal untuk memperbaiki semua
satelit yang ada. Terakhir, selamat tinggal Quora, juga aplikasi internet
lainnya.
- Negara yang kita
cintai ini, Indonesia, akan punah. Dan bersiaplah untuk menjadi perantau
berkelana ke daerah utara atau selatan Bumi. Gaya sentrifugal (gaya yang
menjauhi pusat lingkaran, seperti anda menggoyangkan air di botol
minum) Bumi akan menarik air dari kutub utara maupun selatan ke garis
ekuator sehingga menaikkan ketinggian air di sekitar garis ekuator. Akibatnya,
tidak hanya Indonesia yang tenggelam, negara lain di garis ekuator juga akan
tenggelam, dan untuk pertama kalinya anda akan melihat benua Afrika dan Amerika
terbelah di peta dunia.
- Bumi akan memiliki
dua kubu, Kubu Utara dan Kubu Selatan. Karena tingginya arah rotasi
membuat suhu udara dan tekanan menjadi lebih kuat di sekitar garis ekuator, dan
menyebabkan kabut serta hujan yang konstan di garis ekuator. Menjadikan Bumi
seperti memiliki sabuk putih di tengah. Yang paling buruk lagi, daerah sekitar
garis ini akan semakin sering terjadi badai hebat dan pada akhirnya benar-benar
memisahkan daerah utara dan selatan Bumi.
https://id.quora.com/Apa-yang-akan-terjadi-jika-Bumi-berputar-2-kali-lebih-cepat
3. Mengakibatkan pasang
surut
Rotasi bulan
menyebabkan pasang surut laut di bumi. Pasang surut menyebabkan udara bergerak
atau menjadi angin. Karena angin dan pasang surut, manusia bisa berlayar.
Nelayan tradisional bisa mencari ikan. Pasang surut kini juga dapat
membangkitkan listrik.
4. Melindungi bumi dari
benda langit
Bulan juga menjaga
bumi dari benda langit yang mendekati bumi. Jika ada asteroid yang ingin
menabrak ke bumi, bulan bisa menjadi penghalang.
5. Memberi penerangan
di malam hari
Bulan sebenarnya tidak
memancarkan cahaya. Sinar bulan yang kita lihat di malam hari, adalah pantulan
dari sinar matahari. Tanpa sinar bulan di malam hari, manusia dan makhluk
nokturnal akan kesulitan melihat. Malam akan sangat gelap.
Hal ini selaras dengan
apa yang Allah SWT terangkan dalam ayat berikut :
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ
مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ
Dan telah Kami tetapkan
bagi bulan(QOMAR) manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah
yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tanda yang tua. [Yaasiin Ayat 39]
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan
siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam
garis edarnya.[ Al Anbiyaa’ Ayat 33]
الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ
Matahari dan bulan
(beredar) menurut perhitungan[Ar Rahmaan Ayat 5]
Selain fungsi yang sangat banyak dan berharga yang disebutkan dalam dalil
naqli dan aqli di atas, fungsi ayat yang utama sebagaimana penamaannya adalah ciri
yang menunjukkan pada sesuatu, dan bulan serta matahari disebutkan sebagai
ayat, maka ia berfungsi menunjukan pada Sang Penciptanya Yang Maha Kuasa.
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ يُونُسَ عَنْ
الْحَسَنِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا
يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ تَعَالَى
يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ
Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari
Yunus dari Al Hasan dari Abu Bakrah berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua
tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan keduanya tidak akan mengalami
gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Akan tetapi dengan
peristiwa itu Allah Ta'ala ingin membuat para hamba-Nya takut (dengan siksa-Nya (HR.Al-Bukhori no. 990).
Ayat artinya sesuatu tanda yang
nampak secara indrawi, ciri bukti lahir yang mennjukan adanya suatu hakikat
yang tersembunyi. Seperti gerakan badan pada diri seseorang menjadi tanda
adanya kekuatan tersembunyi yang menggerakan yaitu energi dan tenaga
penggeraknya. Gerakan badan adalah lahir tetapi
energi penggeraknya bersifat batin.
Jika ayat itu berfungsi, maka
dampak yang dihasilkan salah satunya adalah memberikan rasa takut terhadap sang
Penciptanya, sebagaimana dalam ayat berikut :
... وَمَا نُرْسِلُ بِالآيَاتِ إِلاَّ تَخْوِيفاً
(59)
…Dan
kami tidak mengutus ayat-ayat kecuali menakuti manusia
(AL-Isra :59)
Oleh
karena itu sikap yang benar dalam menghadapi ayat kauniyah ini adalah bentuk
ketakutan yang diterapkan dalam ibadah sebagaimana yang disabdakan Rasullah SAW
dari sahabat al-Mughirah bin Syu’bah ;
{إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ لاَ
يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ, وَلاَ لَحِيَاتِهِ, فَإِذَا رَأَيْتُمُو هُمَا
فَادْعُوا اللهَ وَصَلُّوا حَتَّى تَنْكَشِفَ}
”Sesungguhnya matahari
dan bulan adalah dua ayat (tanda) di antara ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi
gerhana matahari dan bulan karena kematian seseorang atau karena hidup
(lahirnya) seseorang. Apabila kalian melihat (gerhana) matahari dan bulan, maka
berdoalah kepada Allah dan sholatlah hingga tersingkap kembali.” (HR.
Al-Bukhari no. 1043, dan Muslim no. 915)
Penyikapan
rasa takut yang benar adalah dengan Dzikir
dan do’a ini
dilakukan sejak awal terjadinya gerhana, hingga berakhirnya yang ditandai dengan
kembalinya cahaya matahari atau bulan seperti
sedia kala. Di antara doa yang
beliau perintahkan adalah berlindung
dari adzab kubur. Karena gerhana mengakibatkan suasana gelap meskipun pada
siang hari, dan dalam suasana tersebut hati manusia pasti dihinggapi rasa
takut. Suasana yang demikian mengingatkan kita akan suasana di alam kubur
kelak. ( Lihat Fathul Bari hadits no.2519) .
Karena
gerhana merupakan peringatan adzab, maka sangat tepat dianjurkan pada kesempatan
tersebut untuk memerdekakan budak, sebab amal tersebut bisa memerdekakan seseorang dari api neraka. ( Lihat Fathul Bari
hadits no. 2519).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ
كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى
عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ
فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ
قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ
بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ
الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ
لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
“Siapa yang menyelesaikan
kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah
akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang
yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat.
Siapa yang menutupi seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di
dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya
selama hambanya menolong saudaranya. Siapa
yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan
ke surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul
di salah satu rumah Allah untuk membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di
antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan
kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut
mereka kepada makhluk disisi-Nya. Siapa yang lambat amalnya, maka bagusnya
nasab tidak dapat mengejar ketertinggalan amal.” (HR. Muslim, no.
2699)
Yang
dimaksud kurbah dalam hadits adalah
kesulitan yang berat. Tanfis yang
dimaksud adalah meringankan beban. Kalau tafriij
yaitu menyelesaikan, itu lebih besar lagi pahalanya. Lihat Jaami’
Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:286.
Di
antaranya memudahkan orang yang susah adalah menyelesaikan masalah utang. Bagi kreditur—yaitu
pihak yang memiliki tagihan kepada pihak lain—hendaklah memberikan kemudahan
kepada orang yang sulit melunasi utang dengan dua cara: (1) memberikan tenggang
waktu, ini hukumnya wajib; (2) menghapus utangnya kalau yang dihadapi adalah
gharim (yang terlilit utang);
bisa juga dengan cara menghapus sebagian utangnya untuk mengurangi
kesulitannya. Kedua cara tadi punya keutamaan yang besar. Lihat Jaami’
Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:289.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar