PENGUNJUNG

Rabu, 16 Desember 2020

GERAKAN AKHIR SHALAT DAN DZIKIR SESUDAHNYA


GERAKAN AKHIR SHALAT

Disunnahkan mengangkat kedua tangan ketika berdiri dari rakaa’t yang kedua. Hal ini berdasarkan hadits Nafi yang menyebutkan :

أن بن عمر كان إذا دخل في الصلاة كبر ورفع يديه وإذا ركع رفع يديه إذا قال سمع الله لمن حمده رفع يديه إذا قام من الركعتين رفع يديه رفع ذلك بن عمر إلى نبي الله صلى الله عليه وسلم

“ Bahwasanya Abdullah bin Umar ra, jika melakukan sholat memulai dengan takbir dan mengangkat kedua tangannya. Jika hendak ruku’ mengangkat kedua tangannya. Dan ketika mengucapkan“ sami’allahulimanhamidah “ mengangkat kedua tangannya. Dan jika bengkit dari raka’at yang kedua, beliau mengangkat kedua tangannya . Dan Ibnu Umar mengatakan itu dari nabi Muhammad saw .“ ( HR Bukhari )

 أَنَا كُنْتُ أَحْفَظُكُمْ لِصَلاَةِ رَسُوْلِ اللهِ وَفِيْهِ قَالَ: فَإِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ جَلَسَ عَلَى رِجْلِهِ الْيُسْرَى وَ نَصَبَ الْيُمْنَى وَ إِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَةِ الآخِرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَ نَصَبَ الا خْرَى وَ قَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِهِ

“Aku paling hafal di antara kalian tentang shalat RasulullahShallallahu ‘alaihiwasallam….” Dalam hadits tersebut, Abu Humaid mengatakan, “Apabila duduk dalam rakaat kedua, beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki yang kanan. Apabila beliau duduk pada rakaat yang terakhir, beliau mengedepankan kaki beliau yang kiri dan menegakkan kaki yang lain (kaki kanan) serta duduk di atas pantat beliau.” (HR. al-Bukhari no. 828)

(Do`aketikasebelumsalam)

 اللهم انى اعو ذ بك من عذاب جهنم ومن عذاب القبر ومنفتنة المحيا و الممات ومن شر فتنة المسيح الد جالالبخارى:93/2

“Ya Alloh sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksaan api neraka, dan dari siksaan alam kubur, dan dari fitnah sewaktu masih hidup di dunia dan sesudah mati, dan dari kejelekan pembohong Dajjal”.(HR.AlBukhoriy,juz 2,hal 93)

Dan diriwayatkan pula oleh Abu Daud (966) dan lainnya, dari Ibnu Mas’ud RA:

 

 اَنَّ النَّبِيَّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِيْنِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ، حَتَّى يَرَى بَيَاضَ خَدِّهِ: اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ 

Bahwasanya Nabi SAW mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, sampai dapat dilihat pipinya yang putih: “Assalamu’alaikum Warahmatullah; Assalamu’alaikum Warahmatullah. Kata at-Tirmidzi, hadits Ibnu Mas’ud ini hasan shahih.

عَلَامَ تُومِئُونَ بِأَيْدِيكُمْ كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمْسٍ؟ إِنَّمَا يَكْفِي أَحَدَكُمْ أَنْ يَضَعَ يَدَهُ عَلَى فَخِذِهِ ثُمَّ يُسَلِّمُ عَلَى أَخِيهِ مَنْ عَلَى يَمِينِهِ، وَشِمَالِهِ

”Mengapa kalian mengangkat tangan kalian, seperti keledai yang suka lari? Kalian cukup letakkan tangan kalian di pahanya kemudian salam menoleh ke saudaranya yang di samping kanan dan kirinya. (HR. Muslim 430, Nasai 1185, dan yang lainnya).


Dzikir sesudah Sholat

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ. قَالَ الْوَلِيدُ فَقُلْتُ لِلْأَوْزَاعِيِّ كَيْفَ الْاسْتِغْفَارُ قَالَ تَقُولُ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ

Dari Tsauban ia berkata : “keadaan Rasulullah SAW apabila telah selesai dari sholatnya ia beristighfar 3 kali dan membaca “allohuma Anta Salam waminka Salam tabarakta ya dzal jalali wal ikram. Al-Walid Berkata :”maka aku bertanya kepada Auza’I bagaimana cara beristighfarnya ia berkata Rasul membaca Astaghfirullah Astaghfirullah” (HR Muslim no 931)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ مسلم

Dari Abi Hurairah dari Rasulullah SAW ”Barangsiapa yang bertasbih  di akhir sholat 33 kali, dan bertahmid 33 kali dan bertakbir 33 kali, maka seluruhnya 99 kali dan berkata sempurnakanlah menjadi 100 dengan membaca la ilaha illah llah wahdahu la syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syaiin qodir” akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan(HR Muslim no 939)

يَاايُّهَا النَّاسُ كُلُكُمْ يُنَاجِي رَبَّهُ فَلاَ يَجْهَرُ بَعْضُكُم عَلَى بَعْضٍ بِالْقِرَاءَةِ

“Artinya :Wahai sekalian manusia, masing-masing kalian bermunajat (berbisik-bisik) kepada Rabb kalian, maka janganlah sebagian kalian men-jahar-kan bacaannya dengan mengganggu sebagian yang lain. (HR. Abu Dawud dari Abu Sa’id Al-Khudriyrodhiyallahu ‘anhu)

عن محمد بن أبي بكر الثقفي أنه سأل أنس بن مالك وهما غاديان من منى إلى عرفة: كيف كنتم تصنعون في هذا اليوم مع رسول الله ، فقال: كان يهل المهل منا فلا ينكر عليه ويكبر المكبر منا فلا ينكر عليه

“Dari Muhammad bin Abu Bakar Ats Tsaqafi, bahwa ia pernah bertanya kepada sahabat Anas bin Malik Rodhiallahu ’anhu tatkala ia bersamanya berjalan dari Mina menuju ke padang Arafah: Bagaimana dahulu kalian berbuat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwa Salam pada hari seperti ini? Maka beliau menjawab: Dahulu ada dari kami yang membaca tahlil, dan tidak diingkari, dan ada dari kami yang membaca takbir, juga tidak diingkari.” (Riwayat Muslim 2/933, hadits no: 1285)

Dari Yusairah seorang wanita Muhajirah, dia berkata:

 قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُنَّ بِالتَّسْبِيحِ وَالتَّهْلِيلِ وَالتَّقْدِيسِ وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ وَلَا تَغْفُلْنَ فَتَنْسَيْنَ الرَّحْمَة

“Rasulullah Shallallahu ‘AlaihiwaSallam berkata kepada kami: “Hendaknya kalian bertahlil, bertasbih, dan bertaqdis (mensucikan), dan himpunkanlah (hitunglah) dengan ujung jari jemari, karena itu semua akan ditanya dan diajak  bicara, janganlah kalian lalai yang membuat kalian lupa dengan rahmat.” (HR. At Tirmidzi No. 3583, Abu Daud No. 1501, Ahmad No. 27089, AthThabrani, Al Mu’jam Al Kabir No. 180, lihat juga  Ad Du’a, No. 1662, Musnad Ishaq bin Rahawaih No. 2327, Alauddin Al Muttaqi Al Hindi,Kanzul ‘Ummal No. 2006)

أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

“Aku wasiatkan padamu wahai Mu’adz. Janganlah engkau tinggalkan untuk berdo’a setiap dubur shalat (akhir shalat) :Allahummaa’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik. [Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir pada-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu].”(HR. Abu Daud no. 1522.Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dzikrul Maut #5

  (Kitab At-Tadzkiroh Bi Ahwali Mauta wa Umuri Akhirat/ Peringatan Tentang keadaan orang Mati dan urusan-urusan Akhirat/Imam Al Qurthubi) KO...