PENGUNJUNG

Selasa, 18 Mei 2021

Trip Simulasi Kematian Harian


وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَى أَجَلٌ مُسَمًّى ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (60) وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ (61) ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلَاهُمُ الْحَقِّ أَلَا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ (62)

Dan Dialah yang menidurkan kalian di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kalian kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kalian pada siang hari untuk disempurnakan umur (kalian) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kalian kembali, lalu Dia memberitahukan kepada kalian apa yang dahulu kalian kerjakan. Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepada kalian malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kalian, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. Kemudian mereka (hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah  perhitungan yang paling cepat.

Allah Swt. berfirman, bahwa Dia mewafatkan hamba-hamba-Nya dalam tidur mereka di malam hari. Pengertian wafat ini merupakan wafat kecil (tidur), seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain, yaitu:

إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ

(Ingatlah) ketika Allah berfirman, 'Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku.” (Ali Imran: 55)

وَقَدْ رَوَى ابْنُ مَرْدُوَيه بِسَنَدِهِ عَنِ الضَّحَّاكِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "مَعَ كُلِّ إِنْسَانٍ مَلَكٌ إِذَا نَامَ أَخَذَ نَفْسَهُ، ويُرَد إِلَيْهِ. فَإِنْ أَذِنَ اللَّهُ فِي قَبْضِ رُوحِهِ قَبَضَهُ، وَإِلَّا رُدَّ إِلَيْهِ"، فَذَلِكَ قَوْلُهُ: {وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ}

Ibnu Murdawaih telah meriwayatkan berikut sanadnya dari Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbas, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Pada tiap orang terdapat seorang malaikat, apabila orang itu tidur, maka malaikatnya mengambil rohnya dan mengembalikannya lagi kepadanya. Dan jika Allah memerintahkan agar nyawanya dicabut, maka malaikat itu mencabut nyawanya; dan jika tidak ada perintah, maka malaikat itu mengembalikannya kepada orang itu. Yang demikian itulah yang dimaksud oleh firman-Nya: Dan Dialah yang menidurkan kalian di malam hari. (Al-An'am: 60)

Ada beberapa persamaan antara tidur dan mati, yaitu:

1. Waktu tidur hubungan kita dengan alam semesta terputus, makanya sebelum tidur kita kunci pagar, pintu, dan menyimpan barang-barang berharga, karena ketika tidur kita terputus dengan alam. Demikian pula kematian, ia memutuskan semua keterikatan manusia dengan dunia, tidak ada yang bisa digenggamnya semua lepas begitu saja, lalu apa yang bisa kita bawa kalau bukan amal sholeh?

2. Tidur tidak dapat kita datangkan sendiri, contohnya orang yang ngantuk ada yang tidak bisa tidur, demikian pula orang yang tidur ada yang susah bangun, hal ini karena diatur Oleh Allah bukan atas dasar keinginan kita. Maka kematian pun sama sekuat apapun diinginkan ia tidak bisa datang kecuali waktunya dengan izin Allah, dan sekuat apa pun dihindari ia akan datang pada waktunya dengan izin Allah.

3. Ketika tidur kita  seolah berada pada tempat lain yg jauh berbeda dengan ketika bangun, jasad di atas kasur tapi ruh seolah ada di tempat lain menembus batas yang bisa dijangkau jasad. Demikian pula kematian, walau pun jasad sudah dikubur, maka ruh berada pada tempat lain dengan izin Allah, jauh dari jasadnya.

Ali RA berkata :an nasu niamun wa idza matu intabahu (Manusia itu sedang tidur, maka ketika ia mati, barulah mereka terbangun)

Sebuah hakikat persepsi dari kehidupan manusia, dimana ia akan terbangun selamanya di akhirat dan menyadari bangun dari kehidupan dunia fana memasuki kehidupan yang sebenarnya di akhirat.

Oleh karena itu, di dalam Al-Quran terdapat beberapa istilah ajal , mati, kembali, sempurna, jangan menduga ada yg mati penasaran belum sempurna, demikian pula jangan menganggap yang sudah mati tidak akan disempurnakan amalnya.

وَقَالَ ابْنُ زَيْدٍ: النَّوْمُ وَفَاةٌ وَالْمَوْتُ وَفَاةٌ. وَعَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: "كَمَا تَنَامُونَ فَكَذَلِكَ تَمُوتُونَ وَكَمَا تُوقَظُونَ فَكَذَلِكَ تُبْعَثُونَ."

Ibnu Zaid telah berkata :Tidur itu wafat dan mati itu. Dan dari Nabi Muhammad SAW ia berkata :“Sebagaimana kalian tidur, maka  demikianlah kalian mati, dan sebagaimana kalian dibangunkan, maka demikianlah kalian akan dibangkitkan ”

فَالنَّفْسُ الَّتِي بِهَا الْعَقْلُ وَالتَّمْيِيزُ، وَالرُّوحُ الَّتِي بِهَا النَّفَسُ وَالتَّحْرِيكُ، فَإِذَا نَامَ الْعَبْدُ قَبَضَ اللَّهُ نَفْسَهُ وَلَمْ يَقْبِضْ رُوحَهُ."
Imam Al Qurthubi berkata dalam Tafsirnya :“ Maka Jiwa yang memiliki akal dan membedakan, sedangkan ruh yang memiliki jiwa dan kemampuan menggerakan, maka ketika seorang hamba tidur Allah memegabg jiwanya tapi tidak memegang ruhnya.

Allah berfirman kemudian kepada Ku lah kalian akan kembali, maka Aku akan mengkhabarkan terhadap amalan yang telah kalian perbuat. kalimat kabar yang digunakan adalah
An -Naba yang berarti berita yang penting,  kalau khobar penting tidak penting, tidak ada urusan yang tidak penting ketika nanti kita di akhirat hingga kata subhannallah, mengejek, ketawa, bercanda semuanya menjadi penting karena menentukan nasib abadi tiap manusia.

hal ini.berarti bahwa semua yang diucapkan oleh hamba Allah berupa kebaikan atau keburukan dicatat, hingga benar-benar dicatat ucapannya yang mengatakan, "Aku telah makan dan minum, aku telah pergi dan aku baru datang, dan aku telah melihat anu," dan lain sebagainya.

Apabila hari Kamis, maka ucapan dan amal perbuatannya itu ditampilkan di hadapannya, lalu ia mengakuinya, apakah itu yang baik ataupun yang buruk, sedangkan selain dari itu tidak dianggap. Yang demikian itulah yang dimaksud oleh firman-Nya:

{يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ}

Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nyalah terdapat Ummul Kitab (Lauh Manfuz). (Ar-Ra'd: 39)

Adapun maksud mengutus Pemelihara itu :
1. Pelaksana rencana Allah yg kadang tidak sama dengan kebiasaan logika manusia
2. Allah mengutus malaikat rakib atid untuk mencatat amal

lalu timbul pertanyaan, apakah Allah yang mewafatkan atau malaikat jibril?
berbeda nya peranan tp semua atas instruksi AllAh, Dia berkuasa di atas hambanya, karna di atas simbol penguasaan makanga disebutkan Allah di atas Hambanya (malaika),  digunakan kalimat diatas karena ini paling komprehensif, jika di bawah bisa menghindar, jika sejajar bisa melarikan diri.

yang dimaksud di sini yaitu di antara para malaikat ada yang ditugaskan oleh Allah untuk menjaga tubuh manusia, seperti halnya yang disebutkan oleh Allah dalam ayat lain:

{لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ}

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. (Ar-Ra'd: 11)

Maksudnya, malaikat penjaga yang mencatat semua amal perbuatannya; sama halnya dengan yang disebutkan oleh firman-Nya:

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ *

Padahal sesungguhnya bagi kalian ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaan kalian). (Al-Infitar: 10)

{ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ}

Kemudian mereka dikembalikan. (Al-An'am: 62)
potongan ayat ini dapat diinterpretasikan dengan pengertian bahwa kelak semua makhluk dikembalikan kepada Allah pada hari kiamat, lalu Allah memutuskan perkara mereka dengan keputusan yang adil dari-Nya. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

{قُلْ إِنَّ الأوَّلِينَ وَالآخِرِينَ * لَمَجْمُوعُونَ إِلَى مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ}

Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.” (Al-Waqi'ah: 49-50)

{وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا} إِلَى قَوْلِهِ: {وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا}

dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka. (Al-Kahfi: 47) Sampai dengan firman-Nya: Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun. (Al-Kahfi: 49) Karena itulah dalam surat ini disebutkan:

{مَوْلاهُمُ الْحَقِّ أَلا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ}

Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat per­hitungan yang paling cepat. 

kenapa Allah asraul hasibin (Pembuat per­hitungan yang paling cepat)maka dapat disimpulkan mengapa bisa cepat karena dua hal:
1. karena urusannya sudah jelas
2. karena Allah tidak dihalangi oleh pekerjaan lain. dan kedua hal ini tidak berlaku pada Manusia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dzikrul Maut #5

  (Kitab At-Tadzkiroh Bi Ahwali Mauta wa Umuri Akhirat/ Peringatan Tentang keadaan orang Mati dan urusan-urusan Akhirat/Imam Al Qurthubi) KO...