PENGUNJUNG

Minggu, 11 Juli 2021

PERMASALAHAN-PERMASALAHAN SHALAT SUNAT



1. Shalat sunat di atas kendaraan

وَعَنْ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ رضي الله عنه قَالَ : ( رَأَيْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّي عَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُ تَوَجَّهَتْ بِهِ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ زَادَ اَلْبُخَارِيُّ  ( يُومِئُ بِرَأْسِهِ  وَلَمْ يَكُنْ يَصْنَعُهُ فِي اَلْمَكْتُوبَةِ )

Amir Ibnu Rabi'ah Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sholat di atas kendaraannya ke arah mana saja kendaraan itu menghadap. Muttafaq Alaihi. Bukhari menambahkan: Beliau memberi isyarat dengan kepalanya namun beliau tidak melakukannya untuk sholat wajib

2. Qodlo shalat yang terlewat

- Shalat Qobla Shubuh
Dari shahabat Qais bin ‘Amr :

رأى رسول الله رجلا يصلي بعد صلاة الصبح ركعتين، فقال رسول الله: ( صلاة الصبح ركعتان ) فقال الرجل : إني لم أكن صليت الركعتين اللتين قبلهما، فصليتهما الآن. فسكت رسول الله

Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang pria shalat dua rakaat setelah shalat shubuh. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menegurnya, “Shalat shubuh itu hanya dua rakaat.” Maka pria tersebut menjawab, “Aku tadi belum sempat mengerjakan shalat dua rakaat yang dikerjakan sebelumnya (yakni qabliyah shubuh), maka aku mengerjakannya sekarang.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun diam (tanda setuju). [HR. Abu Dawud. Dan Al-Imam Al-Mubarakfuri mentarjih hadits ini shahih, dalam kitab beliau Tuhfatul Ahwadzi Syarh At-Tirmidzi).
Hadist ini kasuistik jadi tidak bisa dijadikan dalil untuk diikuti.

- Sholat Ba’da Dzuhur

وَعَنْ أَمْ سَلَمَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( صَلَّى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم اَلْعَصْرَ ثُمَّ دَخَلَ بَيْتِي فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ: "شُغِلْتُ عَنْ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ اَلظُّهْرِ فَصَلَّيْتُهُمَا اَلْآنَ" قُلْتُ: أَفَنَقْضِيهِمَا إِذَا فَاتَتْنَا? قَالَ: "لَا" أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ 

Ummu Salamah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam shalat Ashar lalu masuk rumahku kemudian beliau shalat dua rakaat. Maka aku menanyakannya dan beliau menjawab: "Aku sibuk sehingga tidak sempat melakukan dua rakaat setelah Dhuhur maka aku melakukan sekarang." Aku bertanya: Apakah kami harus melakukan qodlo' jika tidak melakukannya? Beliau bersabda: "Tidak." Dikeluarkan oleh Ahmad

- Shalat Qiyamul lail

من نام عن حزبه أو عن شيء منه فقرأه فيما بين صلاة الفجر وصلاة الظهر كتب له كأنما قرأه من الليل

“Siapa saja yang ketiduran, sehingga tidak melaksanakan kebiasaan shalat malamnya, kemudian dia baca (mengerjakannya) di antara shalat subuh dan shalat zuhur maka dia dicatat seperti orang yang melaksanakan shalat tahajud di malam hari.” (Hr. Muslim, Nasa’i, Abu Daud, dan Ibnu Majah

3. Shalat Sunat Qobla Maghrib 

وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ الْمُزَنِيِّ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : ( صَلُّوا قَبْلَ اَلْمَغْرِبِ , صَلُّوا قَبْلَ اَلْمَغْرِبِ " ثُمَّ قَالَ فِي اَلثَّالِثَةِ : " لِمَنْ شَاءَ " كَرَاهِيَةَ أَنْ يَتَّخِذَهَا اَلنَّاسُ سُنَّةً )  رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ

Dari Abdullah Mughoffal al-Muzanny Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sholatlah sebelum Maghrib, sholatlah sebelum Maghrib." Kemudian beliau bersabda pada yang ketiga: "Bagi siapa yang mau," Karena beliau takut orang-orang akan menjadikannya sunnat. Diriwayatkan oleh Bukhari

(1)Bukan termasuk Rawatib(2)Bagi orang yang mau melaksanakan(3)Imam dapat meninggalkan apabila mau melaksanakan shalat berjama’ah

4. Kedudukan Shalat sunat dalam Shafar

- Disyari’atkan setiap shalat sunat kecuali  qobliyah dan ba’diyah yang dijamak-qoshor
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat dalam sebuah perjalanan di atas kendaraannya dengan menghadap ke arah mana kendaraan beliau menuju. Beliau memberi isyarat dengan isyarat shalat malam kecuali shalat fardlu. Beliau juga mengerjakan shalat witir di atas tunggangannya." (HR. Muttafaq 'Alaih)

5. Shalat Tahiyyatul Mesjid
- Lebih afdhol dilakukan sebelum duduk dan makruh dilakukan setelah duduk

عن أبي قتادة صاحب رسول الله صلى الله عليه و سلم قال: دخلت المسجد ورسول الله صلى الله عليه و سلم جالس بين ظهراني الناس قال فجلست فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم ما منعك أن تركع ركعتين قبل أن تجلس ؟ قال فقلت يا رسول الله رأيتك جالسا والناس جلوس قال فإذا دخل أحدكم المسجد فلا يجلس حتى يركع ركعتين

Dari Abu Qotadah Sahabat Rasululloh SAW, ia berkata, “saya masuk ke mesjid sedangkan Rasululloh SAW sedang duduk di antara orang-orang, ia berkata lagi. ‘maka saya langsung duduk’  kemudian berkatalah Rasululloh SAW. ‘Apakah yang menghalangi kamu untuk shalat dua raka’at sebelum engkau duduk?’aku menjawab,’Wahai Rasululloh, saya melihat anda sedang duduk dan orang-orang pun sedang duduk.’beliau bersabda.’Apabila salah seorang diantara kalian masuk mesjid, shalatlah du raka’at sebelum duduk.” (Shahih Muslim I:495)

- Tidak berlaku bagi orang yang hanya keluar-masuk mesjid, termasuk orang yang hanya lewat mesjid, namun hanya berlaku bagi orang yang akan berkegiatan di mesjid.

عن زيد بن اسلم قا ل كان اصحا ب النبي صلى الله عليه وسلم يدخلون المسجد تم يخرجون ولا يصلون

Dari Zaid bin Aslam, ia mengatakan : “Para Sahabat Rasululloh masuk ke mesjid lalu keluar lagi dan mereka tidak melakukan shalat” (Ibnu Abi Syaibah, I:229)

6. Shalat Dhuha (Awwabin)

- Shalat Dhuha Berjama’ah dengan sengaja, tetapi rukhsoh jika ada yang bermakmum Dari Mujahid, Ia berkata”saya dan Urwah bin Zubair masuk ke mesjid, ternyata Abdullah Bin Umar sedang melaksanakanshalat dhuha, maka saya bertanya kepadanya tentang shalat sunat itu, ia menjawab, “Bidah” (Syarah Muslim An-Nawawi,VII: 327)

- Tidak hanya ketika pulang dari bepergian saja

أنه رأى النبي يصلي الضحى غير أم هانىء فإنها قالت إن النبي دخل بيتها يوم فتح مكة فاغتسل وصلى ثماني ركعات فلم أر صلاة قط أخف منها غير أنه يتم الركوع والسجود

Ummu Hani berkata: Rasulullah SAW berdiri untuk mandi, maka Fatimah menghalanginya, lalu beliau mengambil pakaiannya, kemudian berselimut dengan pakaian itu, kemudian shalat delapan raka’at sunat dhuha (Shahih Bukhari, I:372)

7. Shalat Muthlaq

وَعَنْ أَنَسٍ قَالَ: ( صَلَّى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقُمْتُ وَيَتِيمٌ خَلْفَهُ, وَأُمُّ سُلَيْمٍ خَلْفَنَا )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيّ ِ

Dari Anas Bin Malik bahwa Neneknya mengundang Rasulullah SAW makan lalu bersabda, “berdirilah, aku akan shalat mengimami kalian. Maka aku berdiri di atas sebuah tikar yang telah kumal karena tua. Kami menggosoknya sedikit dengan air terlebih dahulu. Lalu berdirilah Rasulullah SAW, seorang anak yatim bersamaku sedangkan nenek di belakang kami. Maka shalatlah Rasulullah SAW dua Raka’at (shahih al-Bukhari, I:149, Shahih Muslim, I:457)

8. Shalat sunat sedekah

- Mengimami orang agar jadi berjama’ah
“Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri, sesungguhnya Nabi saw. melihat seseorang yang shalat sendirian. Beliau bersabda, “Tidakkah ada yang bershadaqah kepada orang ini untuk shalat bersamanya?” (HR. Abu Daud).

- Mengimami Jama’ah yang butuh imam
Dari Amr bin Dinar, ia mendengar Jabir bin Abdillah berkata, “sesungguhnya Muadz salat bersama Nabi SAW, kemudian pulang lalu ia mengimami kaumnya (Sunan Abu Daud, I:210 dan Shahih Ibnu Khuzaimah,  III:51)

- Telah shalat di rumah, lalu shalat lagi karena ada yang sedang berjama’ah di Mesjid.

أَنَّهُ كَانَ فِي مَجْلِسٍ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُذِّنَ بِالصَّلَاةِ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى ثُمَّ رَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمِحْجَنٌ فِي مَجْلِسِهِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مَنَعَكَ أَنْ تُصَلِّيَ مَعَ النَّاسِ أَلَسْتَ بِرَجُلٍ مُسْلِمٍ قَالَ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَكِنِّي كُنْتُ قَدْ صَلَّيْتُ فِي أَهْلِي فَقَالَ لَهُ إِذَا جِئْتَ فَصَلِّ مَعَ النَّاسِ وَإِنْ كُنْتَ قَدْ صَلَّيْت

Bahwa dia berada dalam majelis Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu dikumandangkanlah waktu shalat, lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melaksanakan shalat. Kemudian setelah selesai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kembali dan Mihjan masih di tempat duduknya. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya kepadanya: “Apa yang mencegahmu shalat bersama jamaah, bukankah engkau seorang muslim?” Mihjan menjawab: “Tentu, ya Rasulullah, tetapi saya sudah shalat di rumah saya.” Maka Nabi berkata kepadanya: “shalatlah bersama manusia walau engkau sudah shalat sebelumnya.” (HR. An Nasa’i, Kitab Al Imamah Bab I’adatush Shalah …, juz. 3, Hal. 378, No hadits. 848. Ahmad, juz. 33, Hal. 138, No. 15800. Syaikh al Albany menshahihkan dalam Shahihul Jami’ no. 467. Al Maktabah Asy Syamilah)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dzikrul Maut #5

  (Kitab At-Tadzkiroh Bi Ahwali Mauta wa Umuri Akhirat/ Peringatan Tentang keadaan orang Mati dan urusan-urusan Akhirat/Imam Al Qurthubi) KO...