PENGUNJUNG

Rabu, 31 Mei 2017

Pemuda Idaman


Pemuda dalam bahasa Arab salah satunya diungkapkan dalam istilah sabab yang berarti sebab terhadap sesuatu. penamaan ini berkaitan dengan sifat identik dari pemuda yaitu perantara terwujudnya sesuatu. sifat kepemudaan ini menuntut suatu gerakan dan perubahan terhadap suatu keadaan dan meniadakan stagnasi.

Hal mendasar yang menjadikan pemuda sebagai penggerak perubahan adalah karena dua sifat  : 
1. hamasah yaitu gelora hasrat dan semangat yang menggebu.
2. Puncak kekuatan fisik

Secara tidak langsung, dua hal mendasar tadi menunjukan banyak pemuda secara fisik tetapi sudah menua secara semangat, namun ada juga yang semangat tetapi terkadang fisik yang seperti orang tua.

karena dua potensi inilah setiap perjuangan dalam bidang apa pun selalu melibatkan pemuda. Perjuangan yang tidak melibatkan generasi muda adalah mandul. Sedang pemuda yang tidak terlibat dalam perjuangan adalah generasi pemutus garis sejarah.

Perjuangan dakwah menyeru manusia kepada jalan Allah adalah perjuangan sepanjang sejarah, keterputusan kaderisasi akan berakibat keterputusan perjuangan dakwah.

pemuda yang diharapkan dalam islam adalah sebagaimana dalam hadits rasul :

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ – ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ :- ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻗﺎﻝ )) : ﺳﺒﻌﺔٌ ﻳﻈﻠُّﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪ – ﺗﻌﺎﻟﻰ – ﻓﻲ ﻇﻠِّﻪ ، ﻳﻮﻡ ﻻ ﻇﻞَّ ﺇﻻ ﻇﻠُّﻪ : ﺇﻣﺎﻡٌ ﻋَﺪْﻝٌ ، ﻭﺷﺎﺏٌّ ﻧَﺸَﺄَ ﻓﻲ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻭﺭﺟﻞٌ ﻣﻌﻠَّﻖٌ ﻗﻠﺒُﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ، ﻭﺭﺟﻼﻥ ﺗﺤﺎﺑَّﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ؛ ﺍﺟﺘﻤﻌﺎ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺗﻔﺮَّﻗﺎ ﻋﻠﻴﻪ ، ﻭﺭﺟﻞٌ ﺩَﻋَﺘْﻪُ ﺍﻣﺮﺃﺓٌ ﺫﺍﺕ ﻣﻨﺼﺐٍ ﻭﺟﻤﺎﻝ ﻓﻘﺎﻝ : ﺇﻧﻲ ﺃﺧﺎﻑ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻭﺭﺟﻞٌ ﺗﺼﺪﻕ ﺑﺼﺪﻗﺔٍ ﻓﺄﺧﻔﺎﻫﺎ ﺣﺘﻰ ﻻ ﺗﻌﻠﻢَ ﺷِﻤﺎﻟﻪ ﻣﺎ ﺗُﻨﻔِﻖَ ﻳﻤﻴﻨُﻪ ، ﻭﺭﺟﻞٌ ﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﺎﻟﻴًﺎ ﻓﻔﺎﺿَﺖْ ﻋﻴﻨﺎﻩ (( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan manusia yang Allah akan menaungi mereka dibawah naungan-Nya, di masa tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, laki-laki yang hatinya terpaut di masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah; berjumpa dan berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang perempuan yang terpandang dan cantik, kemudian ia berkata, “sungguh aku takut kepada Allah”, orang yang bersedekah dengan suatu sedekah kemudian ia menyembunyikannya, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan orang yang mengingat Allah saat sendirian lalu air matanya mengalir.” (HR Bukhari Muslim)


Ia adalah pemuda yang Allah berikan taufik kepadanya dari sejak ia tumbuh rajin beramal shaleh dan Allah berikan kecintaan kepadanya. Allah jadikan hatinya benci terhadap perbuatan-perbuatan buruk dan Allah bantu untuk meninggalkannya. Demikian semua itu ada pada pemuda tersebut baik dengan sebab didikan yang baik, lingkungan yang kondusif atau yang lainnya. Allah telah menjaganya dari kenyataan yang terjadi pada banyak pemuda-pemuda yang lain berupa senda gurau dan permainan, mensia-siakan shalat, tenggelam dalam hafa nafsu dan kelezatan dunia. Allah memuji pertumbuhan yang diberkahi ini dengan firman-Nya, “Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” (QS. Al-Kahfi [18]: 13)

Ketika darah muda menjadi pendorong yang kuat kepada hawa nafsu, maka menjadi perkara yang menakjubkan, jika ada seorang pemuda yang membiasakan dirinya dengan ketaatan dan sungguh-sungguh di dalamnya. Oleh karena itulah ia layak menjadi salah satu dari tujuh golongan yang mendapat naungan Allah.

Ia adalah manusia yang sadar bahwa masa mudanya akan dipertanggungjawabkan, untuk apa ia habiskan. Ia adalah manusia yang mematuhi wasiat Nabinya Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam ketika beliau berwasiat, “Pergunakanlah perkara yang lima sebelum datang yang lima: masa mudamu, sebelum datang masa tuamu, masa luangmu, sebelum datang masa sibukmu, masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu, masa sehatmu, sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu, sebelum datang masa miskinmu.” (HR Hakim)

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan bergeser dua kaki anak Adam pada hari kiamai dari sisi Tuhannya hingga ditanya tentang lima hal: umurnya, pada apa ia habiskan. Masa mudanya, pada apa ia gunakan. Hartanya, dari mana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan. Dan apa yang telah ia amalkan dari ilmunya.” (HR Tirmidzi)

Pemuda adalah tonggak penopang Umat. Ia adalah generasi masa datang. Dari mereka lah bangunan umat ini akan terbentuk. Dari mereka lah akan lahir para ulama, para reformis, pada mujahid dan peran-peran lain dalam bangunan masyarakat. Jika mereka baik, lingkungannya akan mendapat kebaikan di dunia dan akhirat. Allah berfirman, “Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At-Thur [52]: 21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dzikrul Maut #5

  (Kitab At-Tadzkiroh Bi Ahwali Mauta wa Umuri Akhirat/ Peringatan Tentang keadaan orang Mati dan urusan-urusan Akhirat/Imam Al Qurthubi) KO...