العَجَبُ ما لا يُعرف سببه، ولهذا قيل: لا يصحّ على الله التَّعَجُّبُ، إذ هو علّام الغيوب لا تخفى عليه خافية.
Ujub tidak diketahui sebabnya oleh karena itu dikatakan tidak benar ada ujub bagi Allah karenan Ia Maha Mengetahui yang Ghaib dan tidak ada yang bisa sembunyi dari-Ny Sesuatu pun.
لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَواطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئاً وَضاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِما رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ (25) ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنْزَلَ جُنُوداً لَمْ تَرَوْها وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَذلِكَ جَزاءُ الْكافِرِينَ (26) ثُمَّ يَتُوبُ اللَّهُ مِنْ بَعْدِ ذلِكَ عَلى مَنْ يَشاءُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (27)
Sesungguhnya Allah telah menolong kalian (hai kaum mukmin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kalian menjadi congkak karena banyaknya jumlah kalian, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepada kalian sedikit pun; dan bumi yang luas itu telah terasa sempit oleh kalian, kemudian kalian lari ke belakang dengan bercerai-berai. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala bantuan tentara yang kalian tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir. Sesudah itu Allah menerima tobat dari orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (At-Taubah 25-26)
Ujub itu bukan hanya pada amal baik, tetapi pada amal buruk pun dapat terjadi.
{قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالا (103) الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا (104) أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا (105) ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا (106) }
Katakanlah, ' Apakah akan Kami beri tahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (al kahfi 103-106)
Ujub mengundang kesombongan, sedangkan kepada Allah mengakibatkan lupa kepada dosa dan mengabaikannya. Adapun dalam ibadah dan amal ia merasa sudah banyak dan besar dalam mengerjakannya hingga melupakan nikmat dengan taufiq dan menempatkannya yang datang atas karunia Allah.
{وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا}
{وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ}
tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. (An-Nur: 21)
Perkara-perkara yang bisa menyebabkan Ujub dan perlakuannya :
1. Fisik seperti kecantikan, ketampanan, postur tubuh dsb. Perlakuannya adalah dengan menafakuri bahwa kita berasal dari tanah dan akan kembali kepada tanah, bahkan pada satu titik berbalik pada fisik yang paling tidak diinginkan seperti ketuaan.
2. Kekuatan, Perlakuannya adalah dengan menafakuri bahwa dengan mudah akan menjadi lemah dengan penyakit atau pun usia.
3. Aqal dan kecerdasan, ujub ini mengakibatkan manusia berhenti belajar dan tidak mau bertanya. Perlakuannya adalah dengan menafakuri bahwa ilmu yang kita dapatkan sangat kecil dibandingkan luasnya ilmu Allah.
4. Nasab hingga mengira bisa menyelamatkan dan akan mendapatkan ampunan, padahal Allah melihat hati ketakwaan dan amal.
5. Keterikatan dengan penguasa tanpa ilmu dan agama, Perlakuannya adalah dengan menyadari keterikatan pada kejelekan hanya akan membawa kejelekan seperti orang yang taqlid dan para penjilat penguasa.
6. Banyak anak, kerabat, pembantu dsb. Perlakuannya adalah dengan menafakuri bahwa mereka semua tidak dapat memberi manfaat dan madharat tanpa izin Allah seperti ketika perang Hunain atau larinya saudara, ibu bapa, istri dan anak ketika hari kiamat.
7. Harta, Perlakuannya adalah dengan menyadari bahaya dan tanggung jawab harta, juga fadhilah kefakiran
8. Pemikiran yang keliru seperti bid'ah dianggap sunnah. Perlakuannya adalah dengan mengkaji dalil yang benar dan menjauhi taqlid buta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar